Rabu, 11 April 2012

Dirgahayu kota Jeparaku tercinta yang ke - 463



Trus Karya Tataning Bumi ( 1549 )

Pintu masuk menuju kota Jepara
   Sobat BLC Jepara dimanapun berada, Selasa, tanggal 10 April 2012 kota Jepara memperingati hari jadinya yang ke - 463. Hari Jadi Jepara diperingati pertama kali pada tanggal 10 April 1989. Upacara tahunan itu dilakukan setelah Pemda Jepara memiliki Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 1988, tentang Penetapan Hari Jadi Jepara. Rangkaian acara untuk menyambut hari jadi Jepara tercinta pada tahun ini dimulai sejak tanggal 9 April 2012, dengan prosesi kirab dari pendopo kabupaten Jepara menuju makam Mantingan Jepara. Dilanjutkan keesokan harinya yakni 10 April 2012 berupa peringatan hari jadi atau upacara yang dipusatkan di Alun – alun Jepara. Dan pada siang hari atau sekitar pukul 14.00 WIB diadakan pelantikan Bupati Jepara yang baru.
   Kirab HUT Ke-463 Jepara ini diikuti ribuan peserta dari berbagai kalangan untuk menempuh perjalanan dari pendapa kabupaten Jepara dan berakhir di Makam Mantingan, Kecamatan Tahunan dengan menempuh jarak sekitar tiga kilometer. Tema yang diusung dalam kirab pada tahun ini adalah keberagaman budaya yang ada di kota Jepara tercinta.
   Peserta kirab yang masuk dalam iring-iringan sebanyak 1.800 orang. Jumlah itu bertambah jika berbanding dengan tahun lalu yang berjumlah 1.500 orang. Hal ini dikarenakan komunitas yang ikut andil bertambah sehingga peserta menyesuaikan. Dan para peserta tersebut berasal dari sekolah dasar, menengah, dan atas di Jepara yang diwakili masing-masing 40 siswa. Selain dari pelajar juga ikut andil adalah komunitas hardtop LC 4x4, jeep jimny, sepeda onthel, vespa, dan pencak silat.  ( suara merdeka, edisi 10 April 2012).

Peserta kirab berdandan ala " Ratu Kalinyamat "
Dayang - dayang sang Ratu
Peserta dari padepokan pencak silat
Peserta dari siswa sekolah
Komunitas Vespa Jepara
Sendratari
    Sobat BLC, acara kirab diawali dengan santunan kepada anak yatim yang diberikan Muspida, dilanjutkan penampilan sendratari dengan tema Wisuda Retno Kencono menjadi Ratu Kalinyamat setelah Arya Penangsang terbunuh. Setelah sendratari, kirab berakhir di Makam Mantingan untuk pembukaan kain luwur. proses kirab itu ada tiga etape. Etape pertama dari pendapa kabupaten hingga Desa Krapyak, Tahunan. Etape kedua dilanjutkan hingga Kampung Bergat, Tahunan. Dan, etape ketiga dilanjutkan dengan finis di Makam Mantingan. Dan setiap etape ada sajian drumband dari SMP 1, 2, dan 3 Jepara.
   Peringatan hari jadi kota Jepara terasa sangat istimewa karena Kabupaten Jepara resmi memiliki kepala daerah baru periode 2012-2017. Pada tanggal yang sama yakni 10 April 2012, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo melantik Ahmad Marzuqi sebagai Bupati dan Subroto sebagai Wakil Bupati dalam acara Rapat Paripurna Istimewa yang dipimpin Ketua DPRD Yuli Nugroho, untuk pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan di Pendapa Kabupaten Jepara.
Bupati Jepara Ahmad Marzuqi dan Wakil Bupati Jepara Subroto mengucap sumpah jabatan saat pelantikan bupati dan wakil bupati Jepara yang baru di Pendopo Kabupaten Jepara, Jateng
   Dalam kesempatan itu, Bibit juga menilai Bupati yang telah dilantik harus langsung membangun Jepara. Itu karena Ahmad Marzuqi sebelumnya sudah menjabat wakil bupati di periode sebelumnya. ’’Jadi tidak ada alasan tidak paham, tidak ceto (tidak jelas) dan tidak ada sikap ragu - ragu untuk memimpin Jepara. Bupati harus langsung membangun daerahnya,’’ tuturnya.

Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo
    Bibit melihat kondisi Jepara saat ini sudah baik. Dalam kepemimpinan Hendro Martojo sudah banyak prestasi ditorehkan. ’’Jalan-jalan juga sudah banyak yang baik hingga ke pelosok-pelosok. Dari perjalanan saya ke kabupatan-kabupaten di Jawa Tengah, Jepara ini top markotop. Karena itu Bupati Marzuqi kami harapkan bisa melanjutkan,” tandas Bapak Gubernur. Dia juga berharap, pimpinan Jepara yang baru bisa cepat mengambil keputusan untuk membangun Jepara. Apa yang sudah baik dipertahankan yang masih kurang dibenahi. ( Suara merdeka edisi 11 April 2011 )

Sejarah Jepara
   Setelah berakhirnya kemelut ini tampilah Ratu Kalinyamat penguasa di Jepara dan Pangeran Hadiwijaya di Pajang pada tahun 1549. Adapun identitas kedua tokoh ini yaitu Ratu Kalinyamat adalah puteri kandung dari Sultan Trenggono sedangkan Pangeran Hadiwijaya adalah putera menantu Sultan Trenggono pula. Pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat, Jepara berkembang pesat menjadi Bandar Niaga utama di Pulau Jawa, yang melayani ekspor impor. Di samping itu juga menjadi pangkalan angkatan laut yang telah dirintis sejak masa kerajaan Demak.Hari jadi Jepara telah ditetapkan tanggal 10 April 1549 berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat II Jepara Nomor 9 Tahun 1988, tentang Penetapan Hari Jadi Jepara. Adapun penetapan peraturan daerah ini mengacu pada tokoh Putri Retno Kencono yang dinobatkan selaku penguasa Jepara dengan nama “NIMAS RATU KALINYAMAT” secara singkat tokoh wanita sejarah legendaris ini dapat diuraikan sebagai berikut :
   Setelah tewasnya Sultan Trenggono dari Kerajaan Demak dalam Ekspedisi Militer di Panarukan Jawa Timur pada tahun 1546, timbulnya geger perebutan tahta kerajaan Demak yang berakhir dengan tewasnya Pangeran Prawoto dari Demak, disusul Pangeran Hadlirin dari Jepara dan Pangeran Aryo Penangsang dari Jipan Panolan.
  Sebagai seorang Penguasa Jepara, yang gemah ripah loh jinawi karena keberadaan Jepara kala itu sebagai Bandar niaga yang ramai, Ratu Kalinyamat dikenal mempunyai jiwa patriotisme anti penjajahan. Hal ini dibuktikan dengan pengiriman armada perangnya ke Malaka guna menggempur Portugis pada tahun 1551 dan tahun 1554. Adalah tidak berlebihan jika orang Portugis saat itu menyebut Sang Ratu sebagai “RAINHA DE JEPARA ”SENORA PADE ROSA DE RICA”, yang artinya Raja Jepara seorang wanita yang sangat berkuasa dan kaya raya.
   Serangan sang Ratu yang gagah berani ini melibatkan hampir 40 buah kapal yang berisikan lebih kurang 5.000 orang prajurit. Namus serangan ini gagal ketika prajurit Kalinyamat ini melakukan serangan darat dalam upaya mengepung benteng pertahanan Portugis di Malaka, tentara Portugis dengan persenjataan lengkap berhasil mematahkan kepungan tentara Kalinyamat.
Namun semangat patriotisme sang Ratu tidak pernah luntur dan gentar menghadapi penjajah bangsa Portugis, yang di abad 16 itu sedang dalam puncak kejayaan dan diakui sebagai bangsa pemberani di dunia.
   Duapuluh empat tahun kemudian atau tepatnya Oktober 1574, Sang Ratu Kalinyamat mengirimkan armada militernya yang lebih besar di Malaka. Ekspedisi militer kedua ini melibatkan 300 buah kapal diantaranya 80 buah kapal jung besar berawak 1500 orang prajurit pilihan. Pengiriman armada militer kedua ini dipimpin oleh Panglima terpenting dalam kerajaan yang disebut orang Portugis sebagai “QUILIMO”.
   Walaupun ahirnya perang kedua ini yang berlangsung berbulan-bulan tentara Kalinyamat juga tidak berhasil mengusir Portugis dari Malaka, namun telah membuat Portugis takut dan jera berhadapan dengan Raja Jepara ini, terbukti dengan bebasnya Pulau Jawa dari penjajahan Portugis di abad 16 itu.
  Sebagai peninggalan sejarah dari perang besar antara Jepara dan Portugis, sampai sekarang masih terdapat di Malaka komplek kuburan yang disebut sebagai Makam Tentara Jawa. Selain daripada itu tokoh Ratu Kalinyamat ini juga sangat berjasa dalam membudayakan SENI UKIR yang sekarang ini jadi andalan utama ekonomi Jepara yaitu perpaduan seni ukir Majapahit dengan seni ukir Patih Badarduwung yang berasal dari Negeri Cina.
   Sobat BLC, menurut catatan sejarah Ratu Kalinyamat wafat pada tahun 1579 dan dimakamkan di desa mantingan Jepara, di sebelah makam suaminya Pangeran Hadlirin. Mengacu pada semua aspek positif yang telah dibuktikan oleh Ratu Kalinyamat sehingga Jepara menjadi negeri yang makmur, kuat, dan mashur, maka penetapan Hari Jadi Jepara yang mengambil waktu Beliau dinobatkan sebagai penguasa Jepara atau yang bertepatan dengan tanggal 10 April 1549 ini telah ditandai dengan candra sengkala “TRUS KARYA TATANING BUMI” atau terus bekerja membangun daerah.

Jepara tempoe doeloe  
BRI Jepara

Jl. Ki Mangun Sarkoro

Pecinan Jepara

Polres Jepara

Tugu Pancasila alun - alun Jepara
  Selamat ulang tahun Jeparaku yang tercinta....... dan selamat bertugas kepada Bapak Bupati dan wakil Bupati Jepara yang baru, Bp. Ahmad Marzuqi dan Bp. Subroto, semoga menuju Jepara yang lebih baik dalam berbagai sendi kehidupan....... amin.....


0 komentar:

Posting Komentar